WHAT'S NEW?
Loading...

Tahukah Asal Tanaman Porang? Berikut Penjelasannya

ASAL TANAMAN PORANG

Meski sudah menjadi incaran para investor, asal tanaman porang masih banyak yang belum mengetahuinya. Sebelum mengetahui asal tanaman porang, pengertian lebih jelasnya harus dipahami terlebih dahulu. Porang merupakan tanaman herbal yang dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian sekitar 1,5 meter. Secara fisik, tanaman porang tumbuh dengan tangkai tunggal atau batang bercorak belang-belang hijau-putih. Biasanya, porang tumbuh di bawah pepohonan penyangga seperti pohon jati sehingga banyak ditemukan di hutan tropis.

Asal Tanaman Porang dan Perkembangannya di Indonesia


Porang atau iles-iles mulai ditemukan dari Kepulauan Andaman, India. Kemudian, setelah itu barulah menyebar ke arah Timur melalui Vietnam, lalu Thailand, dan akhirnya tumbuh pula di Indonesia. Sama seperti suweg, porang atau iles-iles dapat tumbuh baik pada tanah bertekstur ringan yakni pada kondisi liat berpasir, struktur yang gembur, dan kaya akan unsur hara. Di samping itu, porang juga harus mendapatkan pengairan yang baik, kandungan humus dalam tanah tinggi, serta memiliki pH tanah 6 hingga 7.

Masa panen umbi porang hanya 2 musim dalam perawatan dimana artinya keseimbangan unsur tanah melalui pemupukan wajib dilakukan agar mendapatkan hasil yang maksimal. Dalam dua musim, satu pohon rata-rata bisa menghasilkan3 hingga 5 kg bahkan bisa mencapai 10 kg dengan perawatan yang bagus seperti menggunakan pupuk atau kompos.

Meski bentuk porang tidak beraturan dan membuat orang yang menyentuhnya secara langsung merasakan gatal, namun tanaman ini menjadi buruan para investor. Investor dari Jepang dan China sejak beberapa tahun terakhir sudah mulai memburu porang dengan harga kira-kira RP 40 hingga 60 ribu per kilogram. Salah satu komoditas budidaya porang terletak di Sulawesi Selatan. Selain Sulawesi Selatan, daerah Jawa khususnya Jawa Tengah juga sudah memaksimalkan bisnis porang hingga dikenal dengan nilai ekonomisnya yang cukup tinggi seperti sekarang ini.

Beberapa Persiapan untuk Lahan Budidaya Porang


Setelah mengetahui asal tanaman porang, persiapan lahan tanamnya juga perlu dipahami. Lokasi paling bagus yang dapat digunakan sebagai lahan budidaya porang adalah di bawah naungan pepohonan. Namun, pada lahan terbuka pun porang dapat tumbuh dengan baik dan normal asal diberikan naungan seperti paranet agar intensitas sinar matahari tidak terlalu berlebihan. Beberapa persiapan yang perlu dilakukan pada lahan untuk menanam porang, adalah sebagai berikut:


  • Bersihkan lahan yang akan digunakan untuk menanam porang dari gulma dan sisa tanaman.
  • Setiap 4 Ha dijadikan 1 blok dan dibuat jalan pemeriksaan selebar 2 meter sebagai batas balok.
  • Pemasangan ajir dengan jarak 1mx1m baik untuk penanaman dengan teknik umbi maupun katak.
  • Buat jalur dengan menggunakan cangkul selebar 0,5 m, sementara untuk bibit yang menggunakan katak ditaman pada jalur yang sudah dicangkul.
  • Buat lubang tanam untuk bibit yang menggunakan umbi dengan ukuran lubang sekitar 20x20x20 cm.
  • Berikan pupuk dasar yang dilakukan sebelum umbi ditaman sebanyak 0,5 kg/lubang yang dicampur dengan top soil.

Beragam Manfaat Porang yang Perlu Diketahui


Tak hanya asal tanaman porang yang penting diketahui, namun perlu juga mengetahui manfaatnya. Manfaat porang atau iles-iles sangat baik, salah satunya di bidang industri dan kesehatan. Hal ini dikarenakan kandungan glukomanan dalam tanaman porang yakni tepung umbinya. Selain glukomanan, tanaman porang juga mampu menghasilkan karbohidrat dan memiliki citra rasa netral sehingga mudah dipadupadankan dengan beragam bahan pangan. Porang yang sudah menjadi tepung dapat berguna untuk menekan peningkatan kadar glukosa dalam darah sekaligus mengurangi risiko kolesterol.

Porang atau iles-iles yang dimanfaatkan pembuatan beberapa makanan ini memiliki serat pangan dalam jumlah besar. Karena itu, mengonsumsi makanan yang mengandung porang bisa meningkatkan daya tahan tubuh terhadap berbagai penyakit, seperti kanker usus besar, divertikular, kardiovaskular, kegemukan, kolesterol tinggi dalam darah, hingga kencing manis. Di Filipina sendiri, umbi porang kerap ditepungkan sebagai pengganti terigu dalam pembuatan roti. Sementara di Jepang, umbi porang telah banyak dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan mie. 

0 comments:

Post a Comment