WHAT'S NEW?
Loading...

Bentuk Tanaman Porang Serta Perkembangannya di Indonesia

BENTUK TANAMAN PORANG

Bentuk tanaman porang serupa dengan suweg atau walur sehingga banyak orang yang kerap salah mengenalinya. Jika diperhatikan dengan seksama, porang termasuk tanaman yang tumbuh dengan tangkai tunggal dengan batang bercorak belang hijau dan putih. Tangkai ini akan menjulur ke cabang-cabang sebagai tangkat daun. Tanaman porang dapat tumbuh di bawah pepohonan penyangga seperti kayu jati. Karena itu, jika porang ditempatkan di areal sawah akan menyebabkan gagal tumbuh.

Umbi hutan dengan nama lain Amorphopallus oncophillus ini oleh sebagian masyarakat sudah dimanfaatkan sebagai sumber bahan pangan lokal. Tanaman yang dapat hidup dengan baik di daerah tropis dan merupakan family dari iles-iles dikenal sebagai under utilized karena mempunyai umbi dengan kandungan glukomanan cukup tinggi. Glukomanan sendiri dapat digunakan dalam industri obat, makanan dan minuman, kosmetika, bahan perekat atau lem, dan bahkan di Jepang dibuat sebagai bahan baku pembuatan Konyaku dan Shirataki.

Perkembangan Budidaya Porang di Indonesia


Indonesia masih menghadapi masalah serius terkait dengan produksi pangan nasional. Saat ini, pengurangan lahan pertanian tanaman pangan terutama padi bisa mempengaruhi jumlah panen. Kebutuhan beras sebagai bahan pangan pokok akhirnya semakin berkurang karena diambil alih fungsinya. Namun, kini muncul solusi yang bisa memperbaiki masalah tersebut. Salah satu yang sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai bahan pangan adalah porang.

Tanaman porang dapat tumbuh dengan ketinggian 100 hingga 150 cm dalam bentuk semak. Bentuk tanaman porang akan memiliki batang yang halus, tangkai dan daun berwarna hijau tua bergaris-garis dengan bercak putih. Tanaman ini merupakan tanaman lorong di antara tanaman tahunan sehingga lebih menyukai lingkungan dengan tingkat naungan tinggi dan kelembapan yang cukup.

Umbi porang merupakan salah satu kekayaan alam yang tidak banyak dikenal oleh orang. Padahal, di daerah lahan hutan di Jawa Timur sudah digunakan sebagai bahan pangan lokal. Porang ditanam oleh petani masyarakat desa hutan secara tumpang sari dengan pohon jati sebagai tanaman pokok. Cara membudidayakan porang yang mudahlah menyebabkan banyak masyarakat yang mulai menjadikannya sebagai bisnis.

Manfaat Unggulan dari Tanaman Porang


Selain mudah didapatkan, porang mampu menghasilkan karbohidrat dan tingkatan panen yang tinggi. Besar umbi bisa mencapai 5 kg dengan citra rasa yang netral sehingga mudah dipadu padankan sebagai bahan bau pembuatan kue tradisional dan modern. Tanaman porang atau iles-iles ini juga memiliki serat pangan dalam jumlah yang cukup tinggi. Karena itulah, dapat memberikan pertahanan pada tubuh manusia terhadap infeksi berbagai macam penyakit, seperti kanker pada usus besar, divertikular, obesitas atau kegemukan, kardiovaskular, kolesterol tinggi dalam darah, hingga kencing manis.

Hingga kini, umbi porang masih belum dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat Indonesia. Hal ini dikarenakan masyarakat belum dapat mengolah umbi porang menjadi bahan pangan yang praktis untuk dikonsumsi. Padahal, penggunaan porang terutama olahan tepungnya bisa menjadi solusi dalam melepaskan ketergantungan Indonesia akan gandum dan tepung terigu impor secara perlahan dalam produksi mie. 

0 comments:

Post a Comment