WHAT'S NEW?
Loading...

Tips Serta Cara Tanam Porang yang Benar

CARA TANAM PORANG YANG BENAR

Cara tanam porang yang benar perlu diketahui agar hasil panen yang didapatkan bisa memuaskan. Tanaman porang memiliki nama yang berbeda-beda di setiap daerah. Misalnya di tanah sunda, porang disebut dengan nama acoan oray atau acung, di daerah Jawa Timur, porang diberi nama kairong. Selain acoan oray dan kairong, porang oleh beberapa orang disebut dengan nama suweg, walur, ataupun iles-iles. Tak hanya nama yang berbeda, cara tanam porang yang baik juga berbeda-beda atau ditentukan oleh kesuburan tanah.

Budidaya Porang dan Teknik Perkembangbiakannya


Porang memiliki banyak sekali manfaat untuk kesehatan dan industri. Karena itu, produksi porang semakin digalakkan agar mampu memberikan stok yang cukup untuk permintaan dari berbagai daerah. Sebenarnya, tanaman porang dapat tumbuh pada jenis tanah apa saja. Namun, ada baiknya jika porang atau iles-iles ini ditanam pada jenis tanah yang gembur dan tidak tergenang. Selain itu, perlu memerhatikan derajat keasaman tanah yang ideal antara pH 6 sampai 7 dan pada ketinggian 0 hingga 700 mdpl.

Cara tanam porang yang benar tentu saja di bawah naungan pohon-pohon besar, seperti jati di kawasan perhutani. Namun, terdapat beberapa cara tanam porang yang benar ketika membudidayakannya, Teknik budidaya porang yang pertama bisa menggunakan biji. Perlu diketahui jika porang akan berbunga pada periode 4 tahun. Bunga tersebut akan berubah menjadi buah yang kemudian menghasilkan biji untuk dikembangbiakkan pada musim hujan.

Teknik kedua ialah dengan menggunakan bintik yang ada di antara batang dan cabang porang. Bintil yang dipanen ini selanjutnya dapat disimpan dan ditanam kembali sebagai bibit porang. Untuk teknik budidaya porang yang ketiga, yakni dengan menggunakan umbi. Umbi porang yang dipanen dapat ditanam kembali dengan menggunakan cara tanam di lahan pertanian.

Penanaman porang di kawasan perhutani dilakukan dengan sistem bercocok tanam. Cara ini tidak akan merusak tanaman perhutani lainnya dan juga karena memanfaatkan lahan kosong sehingga sangat efektif. Porang cukup di tanam pada lahan di sekitar pohon jati rindang dan cukup ditanam sekali saja. Setelah ditanam, porang selanjutnya harus dipelihara agar didapatkan hasil panen yang diinginkan. Umbi yang telah dipanen akan tumbuh kembali dengan meninggalkannya di lubang semula.

Beberapa Manfaat dalam Kandungan Tanaman Porang


Tanaman porang memiliki kandungan glukomanan yang bermanfaat bagi beberapa industri. Glukomanan banyak digunakan dalam industri obat, makan, dan minuman, kosmetik, bahan perekat atau lem, minuman penyegar, pertambangan, bahan dasar industri perfilman, industri pesawat terbang, hingga industri tekstil. Bahkan, di negara Jepang porang digunakan sebagai bahan baku pembuatan makanan seperti Konyaku dan Shirataki.

Dalam industri pangan, porang bisa dibuat chips serta setelah dimurnikan menjadi tepung bisa dimanfaatkan untuk beraneka makanan. Beberapa makanan tersebut, seperti mie, tahu, hingga beras tiruan rendah kalori. Selain glukomanan, porang memiliki kandungan mineral tinggi yang sangat penting untuk metabolisme. Kandungan dalam tanaman porang, antara lain kalium, magnesium, fosfor, serta unsur kelumit, seperti selenium, seng, dan juga tembaga.

Hingga saat ini, pemasaran porang masih diarahkan sebagai komoditas ekspor. Namun, dengan melihat dari manfaat tanaman porang yang sangat besar sehingga pasar dalam negeri pun mulai dibidik dengan serius. Jika pemasaran porang di pasar dalam negeri sudah berkembang, maka sebaiknya digarap dengan sungguh-sungguh agar dapat menjadi pemasukan yang seimbang sehingga para petani juga ikut sejahtera. 

0 comments:

Post a Comment