WHAT'S NEW?
Loading...

Kegunaan Tumbuhan Porang atau Sewug

KEGUNAAN TUMBUHAN PORANG

Porang di daerah Jawa biasanya dikenal juga dengan nama suweg. Tanaman porang atau amorphopallus oncophillus merupakan tanaman yang hidup di hutan tropis. Tanaman ini mudah ditanam di dataran rendah, yakni antara jati dan pohon sono. Tumbuhan porang atau suweg termasuk semak atau herba yang memiliki tinggi 100 hingga 150 cm dengan umbi yang berada di dalam tanah. 

Tanaman porang atau suweg memiliki batang tegak, lunak, bertekstur halus berwarna hijau atau hitam belang-belang putih. Batang tunggal akan memecah menjadi tiga batang sekunder dan akan memecah lagi sekaligus menjadi tangkai daun. Batang akan tumbuh bintil atau katak berwarna cokelat kehitam-hitaman sebagai alat perkembangbiakan untuk tanaman porang. Tinggi tanaman porang bisa mencapai hingga 1,5 meter sangat tergantung pada umur dan kesuburan tanah. Umbi ini yang kemudian akan dipungut hasilnya karena memiliki zat glucomanan.

Bagaimana Prospek Budidaya Tanaman Porang?


Membudidayakan tanaman porang memiliki prospek yang cukup menjanjikan karena nilai ekonominya. Tak hanya itu, porang atau suweg sangat berguna untuk industri dan kesehatan. Hal ini dikarenakan adanya kandungan zat glucomanan yang ada di dalamnya. Beberapa manfaat yang dihasilkan dari umbi porang, antara lain bahan lem, tahu, mie, film, perekat tablet, pembungkus kapsul, serta penguat kertas. 

Di Jepang, tumbuhan porang digunakan sebagai bahan baku pembuatan makanan, seperti Konyaku dan Shirataki. Selain itu, umbi porang juga memiliki mineral tinggi yang penting untuk metabolisme, yakni kalium, magnesium, fosfor, serta unsur kelumit seperti selenium, seng, hingga tembaga. Umbi porang atau suweg dapat pula dibuat chips. Chips setelah dimurnikan jadi tepung dan dibuat menjadi aneka makanan, antara lain mie, tahu, dan beras tiruan rendah kalori. Selanjutnya, porang bisa diolah menjadi keripik dan tepung glukomanan.

Hal yang Harus Diperhatikan Ketika Menanam Porang


Tanaman porang atau suweg mempunyai toleransi tinggi terhadap naungan atau tempat teduh dan hanya membutuhkan cahaya maksimum hingga 40 persen. Tingkat kerapatan naungan minimal 40 persen sehingga semakin rapat maka akan semakin baik. Perkembangbiakkan tanaman porang bisa dilakukan dengan cara generatif maupun vegetatif. Secara umum, perkembangbiakkan bisa juga dengan katak, dengan biji atau buah, serta dengan umbi. 

Umbi tanaman porang banyak ditemukan di hutan karena bisa tumbuh baik di berbagai tanah. Namun, jika ingin membudidayakan porang maka perlu dikelola dengan tepat. Karena itu, umbi bisa dijadikan untuk berbagai aneka bahan pangan untuk kebutuhan masyarakat. 

Hingga saat ini, orientasi pemasaran tanaman porang atau suweg masih diarahkan sebagai komoditas eksor. Dengan adanya manfaat tanaman porang yang sangat besar dari komoditas ini, pasar dalam negeri pun mulai dibidik secara serius. Jika pasar dalam negeri sudah berkembang, maka porang atau suweg bisa digarap dengan sungguh-sungguh seperti industri makanan. Dalam hal ini, yang terpenting adalah bisa meningkatkan kesejahteraan petani. 

0 comments:

Post a Comment